25 Mei 2023
Memorial : Usman HS
ALASKA Angkat Bicara :
” DANA HEALING ”
Desa di Kota Langsa Harus Efektif
Langsa, MBA.
Aliansi Aktivis Merdeka (ALASKA) menyoroti Laporan Keuangan Beban Perjalanan Dinas
” DANA HEALING ” 66 DESA di Kota Langsa.
Aliansi Aktivis Merdeka (ALASKA) menilai ada unsur perencanaan yang tidak bermanfaat bagi masyarakat Kota Langsa.
Sehingga Laporan Keuangan Desa tersebut menjerumuskan perangkat desa kedalam kejahatan yang terorganisir.
Hal itu Kami sebut “DANA HEALING,” ujar Mirza Maulana Presidium Bidang Pelatihan dan Pembinaan Kader Aliansi Aktivis Merdeka (ALASKA).
Lanjut Mirza, Kenapa disebut DANA HEALING karena perjalanan dinas yang di peruntukan sebagian besar untuk tim pelaksana BIMTEK oleh Lembaga tertentu diluar daerah.
Sehingga tidak memberikan Feedback ataupun maanfaat bagi elemen masyarakat di setiap desa.
Terlebih lagi, peserta yang mengikuti BIMTEK Geuchik ataupun perangkat desa.
ALASKA menduga ada indikasi kejahatan yang terorganisir dalam pelaksanaan BIMTEK untuk 66 Desa Se-Kota Langsa.
Pelaksanaan Bimtek selalu diselenggarakan, te
rlepas dari instansi vertikal manapun yang menunggangi ataupun yang melaksanakan BIMTEK tersebut.
Mirza juga mengutarakan, Di mulai dari Lokasinya diluar daerah, kemudian pemungutan regristrasi yang menimbulkan kecurigaan karena terkesan dugaan indikasinya dana desa ini menjadi lumbung Lahan sehat yang siap di panen, lalu adanya cashback bervariasi 1jutaan dari regristrasi kegiatan tersebut, bahkan ketika pelaksanaan BIMTEK lokasinya ataupun tempat acara juga tersedia BAR MINI yang dapat diperuntukan untuk menghilangkan penat peserta kegiatan. Persoalan ini juga sudah lama dan menjadi bahan perbincangan di kalangan masyrakat karena pernah terjadi realisasi BIMTEK yang tidak sesuai, misalkan Perencanaannya penginapan di Hotel Bintang 5 tetapi nyatanya peserta menginap di hotel sekelas OYO ataupun Reddoorz, kami juga tidak tahu apa motif dibalik penyelenggaraan BIMTEK yang selalu di selenggarakan ini, ataukah ini bentuk pembagian Kue-Kue nastarnya bagi Oknum-Oknum yang ingin memperkaya diri atau mensejahterakan kelompok ataupun suatu golongan.
” Bahkan Pj Gubernur Aceh telah mengeluarkan pendapat bahwa Dana Desa diharapkan tidak peruntukan untuk BIMTEK keluar daerah
karena tidak ada manfaatnya.
Sebab itu ALASKA meminta Pj Walikota Langsa agar dapat mengevaluasi DPMG secara tegas, serta menghentikan BIMTEK yang diselenggarakan kedepan.
Info yang Alaska terima BIMTEK akan kembali dilaksanakan pada 18 Juni di Pemko Sabang, kemudian disusul BIMTEK di Medan serta wacana di Pulau Jawa Timur atau di daerah Jawa lainnya,” Timpal Mirza.
ALASKA menyarankan agar Dana Perjalanan Dinas itu dapat dialihkan kepada kegiatan yang lebih bermanfaat bagi pemuda/i dan masyarakat Se-Kota Langsa.
Dana milyaran tersebut sebaiknya dialokasikan untuk Pelaksanaan Bimbingan atau pelatihan-pelatihan soft skill sebagai bekal berguna bagi pemuda pemudi nantinya.
Sehingga mereka mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya ataupun bekal mereka dalam mencari pekerjaan atau-pun juga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Langsa
Peserta tersebut diikuti setiap elemen masyarakat didesa masing-masing secara gratis..
Ini sebagai Acuan dan Referensi kepada Pj Walikota Langsa agar terhindar dari gejolak amarah pemuda dan mahasiswa Se- Kota Langsa.
” Apalagi diketahui bahwa peribahasa mengatakan Vox Populi, Vox Dei Suara Rakyat adalah ” Suara Tuhan,” tutup Mirza.
(MEMORIAL RELIS ALASKA)