27 April 2021
Laporan : Chik
” Pembangunan Jembatan Kawasan Hutan Manggrove Sudah Patah “
Langsa, BIDIK ACEH.
Proyek yang dikerjakan oleh kontraktor atas nama CV. NANGGROE DIMIYUEB ANGEN mulai tahun 2019 sudah patah tahun 2022.
Biaya pelaksanaan jembatan ini menghabiskan dana Otsus Kota Langsa senilai Rp. 4.040.121.431 sesuai yang tertera pada plank proyek pekerjaan.
Dengan dalil kejar waktu agar proyek cepat siap dikerjakan ternyata tidak bermanfaat untuk masyarakat wisata, sebaliknya, pihak rekanan meraup untung besar
dari misi pengurangan mutu standart pembangunan.
Dengan patahnya jembatan sebelum masyarakat wisata merasa puas menggunakannya, maka penegak hukum diharapkan memiliki kesempatan memeriksa para pelaku proyek asal jadi tersebut.
Diduga pekerjaan asal jadi mudah dilakukan disebabkan minimnya pengawasan dari pihak tertentu termasuk oknum dari instansi Dispora merangkap pariwisata Pemko Langsa selaku distributor pengawasan pembangunan jembatan tersebut.
Proyek amburadul ini dikemas pada lokasi kawasan manggrove wisata Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Provinsi Aceh.
Jika tidak dibenahi maka terwujudlah kerugian negara milyaran rupiah serta melahirkan kekecewaan bagi masyarakat wisata yang hadir dari berbagai daerah.
Kendati mantan Walikota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE telah meresmikan proyek pembuatan jembatan hutan kawasan manggrove tersebut, namun penegak hukum dapat bertindak melakukan penyelidikan dan penyidikan atas bukti jembatan yang dibangun sudah patah tidak sesuai dengan waktu penggunaannya.
Pihak kontraktor dan oknum terkait lainnya dapat diperiksa sesuai dengan hukum yang berlaku.
Peristiwa patah jembatan di lokasi kawasan hutan manggrove akibat proyek jembatan dikerjakan amburadul dan asal jadi.
Maka dari itu standar mutu pekerjaan jauh berkurang serta mudah terjadi kehancuran sebelum puas digunakan,” demikian ungkapan nara sumber wisata dikawasan tersebut, Rabu (27/07/2022). (Red.1)