” Produksi Sawit PTPN1 Lahan Kebun Baru Makin Meningkat “

” Produksi Sawit PTPN1 Lahan Kebun Baru Makin Meningkat “

05  April  2021

 

 Laporan : Chik

 

” Produksi Sawit PTPN1 Lahan Kebun Baru Makin Meningkat “

 

Langsa, BIDIK ACEH/ANN. ” Membaiknya sistim manajemen penanaman, perawatan, pemupukan serta pengawasan kebersihan lingkungan setiap Afdeling pada kawasan Manajering lahan dilokasi Kebun Baru telah berdampak positif meningkatnya produksi panen Tandan Buah Segar (TBS).

Lahan Afdeling tersebut meliputi area Malvinas, Gampong Paya Rambong hingga ke perbatasan Gampong Alue Teh dan Alue Nyamuk, Gampong Paya Bili 1, Paya Bili 2, Paya Pande, Birem Gampong, Alue Gadeng Dua, Paya Tampah hingga ke perbatasan Gampong Wonosari.

” Dikawasan ini manajemen pelaksanaan kinerja seluruh personil, tenaga kerja dinas dan BHL PKWT dengan Kerani, Mandor, Mandor 1 (41), Asisten, Asisten kepala (Askep), Manager dan Kabag Tanaman semuanya mampu melaksanakannya dengan baik sesuai dengan target keinginan Direktur PTPN1, Ahmad Gusmar Harahap. ” Kerjasama yang baik tersebut telah merubah dimensi perusahaan BUMN Perkebunan ini menapak hasil produksi makin meningkat dari pendapatan krisis masa konflik.

” Diprediksi, apabila tanaman tua pada sejumlah Afdeling telah usai direhabilitasi dengan tanaman baru (TB), maka dipastikan produksi panen akan lebih meningkat lagi sesuai dengan harapan untuk meraup kembali kejayaan produksi seperti yang pernah digapai pada masa silam, sebelum terjadinya konflik Aceh.

” Menurut amatan media BIDIK ACEH/ANN, lahan perkebunan di area Blang Tualang perlu diperketat pengawasan serta pelaksanaan rehabilitasi penanaman baru tanaman sawit untuk mencapai produksi panen Tandan Buah Segar (TBS) yang lebih meningkat sesuai dengan luas lahan. ” Karena perkebunan PTPN1 Blang Tualang banyak sisipan penanaman produksi lain, seperti pohon Jabon, Rambung (karet) dan nuansa lahan kosong.

” Jika seluruh lahan difungsikan tanaman sawit, maka produksi buah kelapa sawit akan meningkatkan Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) untuk mendapatkan hasil produksi Minyak Kelapa Sawit (MKS), atau lebih padu dengan sebutan olahan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kulit sawit. ” Sedangkan hasil produksi lainnya dapat diraih inti sawit atau bahasa tehnik disebut Kernel untuk diolah menjadi minyak goreng bermutu tinggi seperti merek minyak goreng ” BIMOLI”.

Sementara itu, minyak CPO dapat diolah menjadi ragam produksi, misalnya, Sabun, Mertega, bedak kosmetik, lilin dan bahan produk lainnya. ” Dengan riset CPO dan Kernel, tentu pemerintah pusat dan daerah seharusnya berfikir untuk memanfaatkan bahan baku tersebut dengan menciptakan pabrik pabrik untuk mengolah bahan baku ini di Aceh.

” Dengan demikian lapangan kerja untuk mengurangi angka pengangguran dapat dilaksanakan. ” Jika mimpi keinginan ini tercapai, tentu saja aset Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa diraih serta menambah peluang untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. ” Jangan sampai kita ini terus larut dengan motivasi bantuan sosial termasuk pengharapan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).

” Adanya lahan perkebunan sawit yang dikelola oleh perusahaan perkebunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PTPN1, diharapkan dapat menimbulkan lampias keinginan pemerintah daerah, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang untuk membangun fasilitas pabrik pengolahan bahan baku dimaksud. ” Sehingga produksi perkebunan sawit yang dikelola PTPN1 bermanfaat juga untuk pemerintah daerah. ”

Yang meyakinkan bahwa upaya peningkatan pendapatan ekonomi BUMN Perkebunan PTPN1 jika diberikan dukungan talangan modal usaha pengembangan produksi dari Pemerintah Pusat benar benar dikucurkan, maka kejayaan pendapatan dari PTPN1 akan diraih kembali untuk mengurangi kerugian negara yang tercetus di media massa.

Liputan pengambilan foto data manajemen dan lahan : Selasa (04/05/2021). Fotografer : USMAN.HS/CHIK.

(MEMORIAL : USMAN HS PEMIMPIN REDAKSI BIDIK ACEH/ASIA NATION NEWS (ANN).

About Post Author